Perbedaan Alquran, Hadits Nabawi, dan Hadits Qudsi - Banyak perbedaan dari alquran, hadits nabawi, dan hadits qudsi, namun itu semua tetap harus menjadi pegangan kita sebagai sumber utama umat Islam dalam menentukan berbagai permasalah kehidupan di dunia ini. Jangan sampai, perbedaan tersebut malah dijadikan polemik di antara umat. Kembalikanlah semuanya kepada dua sumber utama seperti apa yang diwasiatkan oleh Rasulullah saw., yaitu alquran dan as-sunnah.

Berikut beberapa perbedaan dari alquran dan hadits nabawi:

1) Al-Qur'an merupakan mukjizat Rasulullah Muhammad saw, sedangkan hadits bukanlah merupakan mukjizat.

2) Al-Qur'an seluruhnya diriwayatkan secara mutawatir, sehingga memakainya tidak dibutuhkan khawatir, sedangkan hadits tidak semuanya diriwayatkan secara mutawatir, sehingga ada hadits yang da'if.

3) Al-Qur'an terpelihara dari berbagai kekurangan dan pendistorsian tangan-tangan jahil dan kuffar (Qs.15:9), sedangkan hadits tidaklah terpelihara sebagaimana layaknya Al-Qur'an.

4) Kebenaran ayat-ayat Al-Qur'an bersifat qath'i al-wurud (mutlak kebenarannya) dan kafir meragukannya, sedangkan hadits bersifat zhanni al-wurud (relatif kebenarannya) kecuali yang diriwayatkan secara mutawatir.

5) Al-Qur'an redaksi dan maknanya dari Allah. Hadits qudsi maknanya dari Allah dan redaksinya dari Nabi sendiri sesuai dengan maknanya. Sedangkan hadits nabawi merupakan ijtihad Nabi sesuai dengan wahyu Allah.

6) Proses penyampaian Al-Qur'an lewat wahyu Allah dengan perantara Malaikat Jibril, yang langsung bertemu dengan Rasul, sedangkan hadits qudsi lewat ilham yang Allah sampaikan dengan bisikan, mimpi dan isyarat alam, dan hadits nabawi merupakan penjabaran Nabi terhadap wahyu yang diterimanya berdasarkan hidayah yang Allah anugerahkan.

7) Kewahyuan Al-Qur'an merupakan wahyu masluw (wahyu yang dibacakan oleh jibril kepada Muhammad saw), sedangkan hadits merupakan wahyu ghoirul masluw (wahyu yang tidak dibacakan) tetapi terlintas dalam hati secara jelas dan haqqul yaqin, kemudian disampaikan oleh Nabi Muhammad saw dengan redaksinya sendiri.

8) Membaca Al-Qur'an dinilai sebagai ibadah, setiap satu huruf pahalanya sebanding dengan 10 kebajikan, sedangkan membaca hadits tidak dinilai ibadah kecuali disertai dengan niat yang baru.

9) Mushab Al-Qur'an diharamkan disentuh oleh orang-orang yang sedang berhadats dan bernajis, sedangkan hadits tidaklah sedemikian.

10) Diantara surat Al-Qur'an wajib dibaca dalam sholat, seperti Surat Al-Fatihah yang dibaca setiap raka'at. Sedangkan hadits tidaklah dibaca dalam sholat, namun hadits merupakan petunjuk Rasul yang mengajarkan tata cara mendirikan sholat sesuai dengan contoh yang telah Rasul kerjakan.

11) Imam Ahmad berkata haram Mushab Al-Qur'an diperjual belikan dan Imam Syafi'i berkata Mushab Al-Qur'an makruh diperjual belikan, sedangkan hadits tidaklah ada ketetapan hukum dari para ulama tentang keharaman diperjual belikan.

Perbedaan Alquran, Hadits Nabawi, dan Hadits Qudsi

Sementara perbedaan alquran dan hadist qudsi bisa ditelusuri sebagai berikut:

1) Hadits qudsi diriwayatkan oleh Nabi صلى الله عليه وسلم langsung dari Allah ta’ala tanpa adanya perantara malaikat Jibril ‘alaihis salam (menurut zhahir teks). Sedangkan Al Qur`an, diturunkan kepada Nabi صلى الله عليه وسلم melalui perantaraan Jibril, sebagaimana firman Allah ta’ala:

قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ

“Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Rabbmu dengan benar.” [QS An Nahl: 102]

2) Hadits qudsi, membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, dalam arti seseorang itu tidaklah dianggap beribadah kepada Allah hanya dengan sekedar membacanya. Orang yang membaca hadits qudsi tidak mendapatkan pahala sepuluh atas setiap hurufnya. Berbeda halnya dengan Al Qur`an, membacanya dianggap sebagai suatu ibadah dan pelakunya mendapatkan pahala sepuluh dari setiap huruf Al Qur`an yang dibacanya.

3) Al Qur`an dijamin kemurniannya oleh Allah ta’ala dari penambahan dan pengurangan, sedangkan hadits qudsi tidaklah demikian halnya. Ada hadits qudsi yang shahih, ada yang hasan, ada yang lemah, dan bahkan ada yang palsu. Meskipun hadits qudsi yang lemah dan palsu ini tidak bisa dikatakan berasal dari Allah, namun ada beberapa pihak yang mencoba untuk melakukan penambahan dan pengurangan di dalam hal ini lalu menyatakan bahwa itu adalah firman Allah di dalam hadits qudsi.

4) Al Qur`an harus dibaca sama persis dengan apa yang tertulis di dalam mushaf. Hadits qudsi boleh disampaikan secara makna menurut pendapat kebanyakan ahli hadits.

5) Hadits qudsi tidak boleh dijadikan sebagai bacaan di dalam shalat. Sedangkan Al Qur`an, ia boleh dibaca di dalam shalat.

Demikianlah perbedaan dari alquran, hadits nabawi, dan hadits qudsi, insya Allah artikel yang masih sangat sederhana ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

Kesempurnaan hanyalah milik Allah swt.

ARTIKEL TERKAIT:

Kategori: ,

8 komentar: